Kamis, 02 Januari 2014

Awal Mulanya



           Hidup. Semua yang ada di galaxy ini mungkin setengahnya adalah makhluk hidup. Mulai dari manusia, hewan, tumbuhan bahkan alien jika ada. Menurut kehidupan ku, hidup itu seperti main game. Jika kita mengikuti peraturan dan berjuang maka semuanya akan penuh dengan warna walaupun penuh dengan penderitaan. Tapi banyak orang tidak dapat bertahan dengan masalah yang dihadapinya sehingga mereka selalu mengakhiri hidup nya dengan tragis.
            Aku kasih tau kepada semua orang yang mempunyai masalah yang kalian hadapi saat ini, kalau hidup itu seperti ECG ( electrocardiography = alat pengukur dengut jantung ). Kadang ada kalanya naik dan ada kalanya turun. Jika hidup mu hanya monoton lurus saja berarti kamu sudah mati.
            Aku Jhon, anak yang terlahir bahagia walaupun memiliki banyak masalah yang tidak ada ujungnya. Kata mama ku, aku terlahir seperti anak normal, tapi dokter pernah bilang kalau aku kurang gizi. Tapi itu tidak penting, karena itu masa lalu.
            Ada 2 kisah hidup yang lagi nge-trend nya di bumi ini, cinta dan galau. Sebenarnya aku bingung, kenapa disetiap percintaan selalu ada kegalauan. Kayak kata mutiara aja, dimana ada gula disitu ada semut.
            Tapi aku senang karena adanya cinta, sebab cintalah yang mengajari ku bahagia, walaupun air mata diantaranya.
            Cinta, ya sebenarnya itu nama mama ku. Tapi aku ceritain tentang cerita cinta aku dimana yang lagi nge-trend saat ini. Sebenarnya aku gak tau apa artinya itu cinta, tapi yang pasti aku mulai suka sama cewek saat aku kelas 6 SD. Tapi sayang, aku gak pernah ungkapin sama dia. Dan yang anehnya aku masih satu sekolah di SMP sama dia. Kita masih dekat saat itu tapi aku gak tau, semenjak kelas 8 kita seperti orang yang gak pernah kenal.
            SMA adalah masa yang paling mengasyikan bagi hidup ku, karena disinilah mulainya hidup ku penuh cinta dan kegalauan.
            “Jhon, ke kantin yuk. Bosen ni, guru juga gak bakalan masuk,” ajak teman sekelas ku dani.
            “Males ah dan,” balas ku cuek.
            “Ayok lah Jhon, lagian ngapain kamu didepan laptop tuh, lama – lama muka mu udah kayak layar laptop tuh, dataarrrrrrrr, hahaaa” ajaknya kembali dengan tertawa.
            “Biarin weekkk” balas ku kembali.